SOKOGURU, JAKARTA: Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali menggandeng Lazada Indonesia dan Lampu.id dalam upaya memberdayakan konsumen serta mendorong praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Kolaborasi ini diwujudkan melalui lokakarya Laksana bertajuk "Langkah Cerdas Akselerasi Niaga Menuju Konsumen Berdaya" yang digelar di Jakarta pada Jumat (21/3).
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang, secara resmi membuka lokakarya tersebut.
Baca juga: Kemendag dan Polri Bongkar Kecurangan di SPBU, Bogo, Konsumen Rugi Miliaran Rupiah
Sejumlah narasumber hadir untuk berbagi wawasan, di antaranya Sekretaris Ditjen PKTN Aldison, Vice President of Government Affairs Lazada Indonesia Budi Primawan, Founder Toko Kopi Tuku sekaligus CEO MAKA Group Andanu Prasetyo, CEO SCRB dr. Hansens Yansah, serta CEO & Founder Kami, Istafiana Candarini.
Transparansi: Kunci Kepercayaan Konsumen
Dalam diskusi tersebut, para narasumber menyoroti pentingnya edukasi konsumen terkait produk dan penggunaannya, peran platform digital dalam menjaga ekosistem perdagangan, serta bagaimana memahami perilaku konsumen dapat menjadi strategi pertumbuhan bisnis.
Moga Simatupang menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui transformasi digital serta regulasi yang memberikan perlindungan bagi konsumen.
Baca juga: Kemendag Tegas! Pastikan Minyakita Tepat Sasaran dan Bebas Pelanggaran
Menurut Moga, transparansi adalah faktor krusial dalam perdagangan digital.
"Di pasar digital, konsumen bertransaksi dengan penjual yang tidak mereka kenal secara langsung,” kata Moga.
“Oleh karena itu, kejelasan informasi mengenai produk, harga, hingga kebijakan garansi sangat penting untuk membangun kepercayaan dan menciptakan hubungan jangka panjang," ujar Moga.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah tengah mengembangkan mekanisme penyelesaian sengketa secara daring agar konsumen dapat menyelesaikan permasalahan dengan lebih cepat dan efisien.
Membangun Ekosistem Digital yang Aman
Vice President Government Affairs Lazada Indonesia, Budi Primawan, menggarisbawahi bahwa transparansi dalam deskripsi produk dan layanan purna jual tidak hanya melindungi konsumen, tetapi juga memperkuat reputasi merek dalam persaingan yang semakin ketat.
"Di era digital, bisnis yang mengutamakan transparansi tidak hanya memenangkan hati pelanggan, tetapi juga membangun loyalitas jangka panjang," kata Budi.
Sementara itu, Founder Lampu.id, Melissa Wijaya, menekankan bahwa kepercayaan merupakan elemen utama dalam ekosistem digital. Menurutnya, fitur perlindungan konsumen yang baik dapat membantu menjaga loyalitas pelanggan.
"Jika transparansi dijaga, kepercayaan akan tumbuh, dan sektor niaga elektronik tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga ruang yang aman dan nyaman bagi konsumen," ujar Melissa.
Pelaku UMKM Apresiasi Inisiatif Edukasi Konsumen
Salah satu peserta lokakarya, Winda Amelia, pemilik Jamu Godhong Sari, mengapresiasi penyelenggaraan acara ini.
Ia menilai materi yang dibahas sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi para pelaku usaha, terutama dalam hal membangun kesadaran konsumen dan mengemas merek agar lebih menarik.
Baca juga: Kemendag Tegas! Pastikan Minyakita Tepat Sasaran dan Bebas Pelanggaran
"Ke depan, saya berharap ada sesi lanjutan yang lebih spesifik membahas strategi perlindungan konsumen bagi pelaku usaha,” jelasnya.
“Akan sangat bermanfaat jika ada diskusi tentang best practice dari berbagai sektor agar kami bisa belajar dari pengalaman nyata dan menemukan solusi terbaik untuk bisnis masing-masing," tutup Winda.
Lampu.id: Menjembatani Sektor Swasta dan Publik
Sebagai informasi, Lampu.id merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang manajemen konsultasi, dengan spesialisasi dalam transformasi digital, advokasi kebijakan publik, dan pengembangan bisnis. Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun,
Lampu.id berperan dalam menjembatani sektor swasta dan pemerintah guna meningkatkan pemahaman teknologi serta adaptasi di era digital.
Kolaborasi antara sektor swasta dan publik ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan transparan, serta meningkatkan literasi digital bagi konsumen dan pelaku usaha di Indonesia.(SG-2)